Implikasi Perkembangan Sosial Dan Teknologi Terhadap Bahasa Remaja

IMPLIKASI PERKEMBANGAN SOSIAL DAN TEKNOLOGI TERHADAP BAHASA REMAJA


A. Perkembangan Sosial Remaja
a) Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial
Pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
b) Pengertian Perkembangan Sosial Remaja
Manusia tumbuh dan berkembang pada masa bayi ke masa dewasa melalui beberapa langkah dan jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangan itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi sosial merupakan proses sosialisasi yang mendudukkan anak sebagai insan yang secara aktif melakukan proses sosialisasi. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial. Pada masa remaja, interaksi dan pengenalan/pergaulan dengan teman sebaya terutama lawan jenis menjadi sangat penting. Pada akhirnya pergaulan sesama manusia merupakan suatu kebutuhan.
c) Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja
Remaja adalah tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, cakrawala interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya di dalam keluarganya. Remaja menghadapi berbagai lingkungan, bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok umur. Dengan demikian, remaja mulai memahami norma pergaulan dengan kelompok remaja, kelompok anak-anak, kelompok dewasa, dan kelompok orang tua. Pergaulan dengan sesama remaja lawan jenis dirasakan yang paling penting tetapi cukup sulit, karena di samping harus memperhatikan norma pergaulan sesama remaja, juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup. Continue reading

UAS Teknologi

Wasail Ta’lim al-Lughah al-Arabiyah
Oleh: Khoirul Huda (D02212048)

A. Pengertian
Definisi Media Pembelajaran, Media berasal dari kata “Medium” yang berasal dari bahasa latin “Medius” yang berarti “tengah” atau “sedang”. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan (Latuheru, 1988:9). Menurut McLuhan (dalam Sihkabuden, 1985:2) media merupakan suatu sarana atau channel sebagai perantara antara pemberi pesan kepada penerima pesan.
Pengertian Media menurut Para Ahli:
1. Wildbur schraman menyebutkan bahwa media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan instruksional.
2. Lislie. J. Briggs menjelaskan bahwa media adalah sarana fisik untuk menyampaikan materi atau isi pengajaran, seperti buku, film, slide dan lain-lain.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Dalam hal ini tertera dalam surat Al-isra’ ayat 84:
84. Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya.

B. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Jenis-jenis media pembelajaran jika ditinjau dari segi penggunaan media dikaitkan dengan indera yang digunakan manusia untuk memperoleh pengetahuan , maka media diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu:
1. Media Pandang (visual/ bashoriyah)
2. Media Dengar( Audio)
3. Media Pandang Dengar (Audio- Visual).
Kekurangan dan kelebihan media pembelajaran.
Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secara umum terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
a. Memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
b. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera.
c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi.
d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda dengan kemempuan dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama.
b. Mempersamakan pengalaman.
c. Menimbulkan persepsi yang sama. Continue reading

Sentralisasi Islam Nusantara

SENTRALISASI ISLAM NUSANTARA

ilustrasi_100813132721Oleh: Khoirul Huda

2.1   Masuknya Islam di Indonesia

Nusantara dan Indonesia adalah dua kata yang menunjuk pada satu wilayah khusus, namun pada situasi dan kondisi yang berbeda. Nusantara mewakili masa-masa awal keberdaan wilayah yang kini bernama Indonesia. Nusantara bersal dari kata “Nusa” dan “Antara”. “Nusa” berarti pulau atau tanah air. Sedangkan “Antara” berarti jarak, sela, selang. Dengan pengertian itu, bahwa Nusantara berarti pulau-pulau yang terletak di antara dua, tepatnya dua benua yaitu benua asia dan australia. Juga di antara dua samudra, samudra hindia dan pasifik.

Penamaan demikian tidak lain karna banyaknya pulau di nusantara yang berjumlah kurang lebih 17.000 pulau. Oleh karena itu banyak yang menamai sebagai benua maritim. Sementara itu, kata “Indonesia” berasal dari bahasa latin. “Indus”  yang berarti India, dan “Neos” dalam bahasa yunani yang berarti pulau. (Ahmad Syafi’i Ma’arif, Islam dalam bingkai keindonesiaan dan kemanusiaan: sebuah refleksi  sejarah (Bandung:Mizan,2009) hlm.25) Continue reading

Bahasa Dalam Konteks Sosial

Girls_learning_sign_languageBahasa Dalam Konteks Sosial

Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan tersebut, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai identitas kelompok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan terbentuknya bagaian bahasa di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik yang menyebabkan berbeda dengan bahasa lainnya.

Hubungan antara bahasa dengan konteks sosial tersebut dipelajari dalam bidang Sosiolinguistik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Trudgill bahwa “Sosiolinguistik adalah bagian linguistik yang berhubung kaitan dengan bahasa, fenomena bahasa dan budaya. Bidang ini juga mengkaji fenomena masyarakat dan berhubung kaitan dengan bidang sain sosial seperti Antropologi seperti sistem kerabat. Antropologi bisa juga melibatkan geografi dan sosiologi serta psikologi sosial”. Continue reading

Pendekatan Analitatif

      المدخل التحليليmodel-pembelajaran

المدخل التحليلى هو المدخل الذي يستند على مجموعة من العبارات والافتراضات اللغوية و لغوية اجتماعية . ويستند هذا المدخل على دراسات العلوم الاجتماعية اللغوى، دلالات ، والكلام عملية ( فن الكلام ). تحليلى كدراسة اللغة بالاستناد إلى المدخل يعني يدرس البراغماتية الخطاب من اللغة في الاستخدام.

عرض شتيران لهذا المدخل بالتفصيل في دراسة قدمها للمؤتمر القومي لتحديد أولويات المهنة في مجال تعليم  اللغات الأجنبية. وقد سبق له أن عرض هذين المدخلين في أوائل السبعينات ثم أبرز معالمها بالتفصيل في المؤتمر الأخير الذي عقد في نوفمبر سنة 1980.[1]

بالنسبة للمدخل التحليلي فيسمي أيضا بالمدخل الشكلي ويستند إلي مجموعة اعتبارات لغوية و لغوية اجتماعية Sosiolinguisticsكما يعكس اتجاهات المدرسة الأدبية حول تحليل الحاجاتNeeds analysis  وتحليل أشكال الخطاب Continue reading

Linguistik Terapan (Analisis Isi)

  1. analisisPengertian Analisis

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian. Holsti menunjukkan tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir 75% dari keseluruhan studi empirik, yaitu penelitian sosioantropologis (27,7 persen), komunikasi umum (25,9%), dan ilmu politik (21,5%). Continue reading

Hermeneutika Bahasa II

  1. Biografi Singkat Hans George Gadamer

Gadamer adalah seorang filsuf yanimagesg lahir di Marburg pada tahun 1900 dan mendapatkan pendidikan filsafat di kota kelahirannya. Gadamer memperoleh gelar doktor filsafat pada tahun 1929 dan dikukuhkan menjadi profesor di Marburg tahun 1937 hingga masa akhir karirnya sebagai tenaga pengajar di Heidelbeg. Karya-karya asli monumentalnya adalah Wahrheit und Methode, Philosophie und Hermeneutik, Klien Schriften, Die Idea des Quten Zwischen Plato und Aristoteles, dan lain-lain.

Sebagai anak seorang kimiawan farmasi yang belakangan juga menjadi rektor universitas di sana. Gadamer melawan desakan ayahnya agar mempelajari ilmu-ilmu alam dan makin lama makin tertarik akan humaniora. Ia bertumbuh dan belajar di Breslau di bawah Honigswald, namun tak lama kemudian kembali ke Marburg untuk belajar dengan para filsuf Neo-Kantian Paul Natorp dan Nicolai Hartmann. Ia mempertahankan disertasinya pada 1922. Continue reading