Sentralisasi Islam Nusantara

SENTRALISASI ISLAM NUSANTARA

ilustrasi_100813132721Oleh: Khoirul Huda

2.1   Masuknya Islam di Indonesia

Nusantara dan Indonesia adalah dua kata yang menunjuk pada satu wilayah khusus, namun pada situasi dan kondisi yang berbeda. Nusantara mewakili masa-masa awal keberdaan wilayah yang kini bernama Indonesia. Nusantara bersal dari kata “Nusa” dan “Antara”. “Nusa” berarti pulau atau tanah air. Sedangkan “Antara” berarti jarak, sela, selang. Dengan pengertian itu, bahwa Nusantara berarti pulau-pulau yang terletak di antara dua, tepatnya dua benua yaitu benua asia dan australia. Juga di antara dua samudra, samudra hindia dan pasifik.

Penamaan demikian tidak lain karna banyaknya pulau di nusantara yang berjumlah kurang lebih 17.000 pulau. Oleh karena itu banyak yang menamai sebagai benua maritim. Sementara itu, kata “Indonesia” berasal dari bahasa latin. “Indus”  yang berarti India, dan “Neos” dalam bahasa yunani yang berarti pulau. (Ahmad Syafi’i Ma’arif, Islam dalam bingkai keindonesiaan dan kemanusiaan: sebuah refleksi  sejarah (Bandung:Mizan,2009) hlm.25) Continue reading

Bahasa Dalam Konteks Sosial

Girls_learning_sign_languageBahasa Dalam Konteks Sosial

Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan tersebut, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai identitas kelompok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan terbentuknya bagaian bahasa di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik yang menyebabkan berbeda dengan bahasa lainnya.

Hubungan antara bahasa dengan konteks sosial tersebut dipelajari dalam bidang Sosiolinguistik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Trudgill bahwa “Sosiolinguistik adalah bagian linguistik yang berhubung kaitan dengan bahasa, fenomena bahasa dan budaya. Bidang ini juga mengkaji fenomena masyarakat dan berhubung kaitan dengan bidang sain sosial seperti Antropologi seperti sistem kerabat. Antropologi bisa juga melibatkan geografi dan sosiologi serta psikologi sosial”. Continue reading

Pendekatan Analitatif

      المدخل التحليليmodel-pembelajaran

المدخل التحليلى هو المدخل الذي يستند على مجموعة من العبارات والافتراضات اللغوية و لغوية اجتماعية . ويستند هذا المدخل على دراسات العلوم الاجتماعية اللغوى، دلالات ، والكلام عملية ( فن الكلام ). تحليلى كدراسة اللغة بالاستناد إلى المدخل يعني يدرس البراغماتية الخطاب من اللغة في الاستخدام.

عرض شتيران لهذا المدخل بالتفصيل في دراسة قدمها للمؤتمر القومي لتحديد أولويات المهنة في مجال تعليم  اللغات الأجنبية. وقد سبق له أن عرض هذين المدخلين في أوائل السبعينات ثم أبرز معالمها بالتفصيل في المؤتمر الأخير الذي عقد في نوفمبر سنة 1980.[1]

بالنسبة للمدخل التحليلي فيسمي أيضا بالمدخل الشكلي ويستند إلي مجموعة اعتبارات لغوية و لغوية اجتماعية Sosiolinguisticsكما يعكس اتجاهات المدرسة الأدبية حول تحليل الحاجاتNeeds analysis  وتحليل أشكال الخطاب Continue reading

Linguistik Terapan (Analisis Isi)

  1. analisisPengertian Analisis

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian. Holsti menunjukkan tiga bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir 75% dari keseluruhan studi empirik, yaitu penelitian sosioantropologis (27,7 persen), komunikasi umum (25,9%), dan ilmu politik (21,5%). Continue reading

Hermeneutika Bahasa II

  1. Biografi Singkat Hans George Gadamer

Gadamer adalah seorang filsuf yanimagesg lahir di Marburg pada tahun 1900 dan mendapatkan pendidikan filsafat di kota kelahirannya. Gadamer memperoleh gelar doktor filsafat pada tahun 1929 dan dikukuhkan menjadi profesor di Marburg tahun 1937 hingga masa akhir karirnya sebagai tenaga pengajar di Heidelbeg. Karya-karya asli monumentalnya adalah Wahrheit und Methode, Philosophie und Hermeneutik, Klien Schriften, Die Idea des Quten Zwischen Plato und Aristoteles, dan lain-lain.

Sebagai anak seorang kimiawan farmasi yang belakangan juga menjadi rektor universitas di sana. Gadamer melawan desakan ayahnya agar mempelajari ilmu-ilmu alam dan makin lama makin tertarik akan humaniora. Ia bertumbuh dan belajar di Breslau di bawah Honigswald, namun tak lama kemudian kembali ke Marburg untuk belajar dengan para filsuf Neo-Kantian Paul Natorp dan Nicolai Hartmann. Ia mempertahankan disertasinya pada 1922. Continue reading